Belajar Budaya Antri Dari Semut |Berawal dari duduk santai menikmati sunyinya malam ditemani secangkir kopi hitam, mata tertuju pada dinding rumah. Disudut tembok berbaris kawanan semut hitam berjalan rapih sesuai barisan dan berurutan.
Langsung saja otak berfikir flasback pengalaman prjbadi saat antri membeli nasi kuning pagi hari untuk sarapan sekeluarga.
Saya mengantri untuk dilayani nasi kuning 4 bungkus, dipedagang nasi kuning yang biasa buka dari jam 6 pagi. Pada saat itu saya menunggu antrian kedua karena masih ada orang yang duluan dtang sebelum saya. Tiba - tiba dtang orang tua seusia bapak saya, langsung menyerobot ingin cepet - cepet dilayani dengan alasan sarapan untuk anaknya agar tidak telat berangjat kesekolah.
Karena menyerobot antrian seharusnya saya dulu yg dilayani, maka saya menegur bapak itu dengan halus, " pak antri saya juga pnya kerjaan diharuskan berangkat pagi, tapi saya ikut juga antri karena saya sadar datang belakangan." , bapak itu tidak menghiraukan saya , tetep ngotot pegen didahulukan. Mungkin penjual nasi risih jadi mendahulukan bapak itu.
Dari pengalaman real saya itu tergambarkan oleh sekawanan semut hitam yang berbaris berurutan, kenapa kita tidak belajar budaya antri dari semut, apakah pernah liat semut berebut saling mendahului yang didepannya, apakah pernah liat semut balapan agar cepat sampai kesarangnya, tidak kan??
Rupanya masyarakat kita, umumnya indonesia budaya antri belum bisa diterapkan, andai saja semua orang belajar budaya antri dari semut dijakarta tidak ada kemacetan, jalan busway tidak penuh dengn sepeda motor bahkan mobil pribadi yang dikhususkan untuk busway, cuma kendaraan umum kereta api saja yang diindonesia menerapkan budaya antri. Hehe...
Untuk itu dari kita sendiri, khususnya yang membaca artikel saya ini, Marilah budayakan anti everything you do. Pernah membaca suatu artikel tentang budaya antri di jepang yang sedang antri membeli tiket diloket dengan barisan lumayan panjang. Kemudian ada dari orang menanyakan " kenapa tetep ikut antri, walau barisannya paling ujung", orang tersebut menjawabnya " karena ini peraturannya ". Jawabanya cukup simple padat, beda dengan indonesia pasti jawabnya panjang lebar, yang sistemnya gak bereslah, panitianya kurang cekatan, yang pemerintahnya tidak sigap, bla bla bla...
0 Komentar untuk "Belajar Budaya Antri Dari Semut"